Menjalin - Hampir 300
rumah penduduk di wilayah Desa Menjalin Kecamatan Menjalin Kabupaten Landak
terendam banjir. Hujan deras sejak Senin
- Selasa malam lalu, warga dihebohkan dengan naiknya air di dalam rumah.
MitraKalbarOnline.com,
“Kaget, tiba-tiba di dalam rumah tergenang. Rupanya air dari
sungai naik. Naiknya air akibat hujan dari Senin sampai malam Selasa lalu,”
cerita Buyung, salah satu warga Menjalin kepada awak media, tadi malam (09/05)
pukul 23.00 WIB.
Berdasarkan pantauan, di jalan raya pasar Menjalin
ketinggian air hampir mencapai 60 cm dari permukaan jalan aspal. Untuk berjalan
kaki agak kesulitan. Begitu juga dengan kendaraan roda dua harus pelan.
Aktivitas warga sangat terganggu selama tiga hari.
“Kendaraan mobil sempat terganggu, selama satu hari ini.
Untuk Kamis air udah berangsur surut. Kendaraan mobil sudah bisa lewat. Sedangkan untuk kendaraan sepeda motor bagi
masyarakat yang takut dinaiki terpaksa menggunakan angkutan ojek mobil trak,”
tambah Buyung.
sepeda motor dinaikan di atas trak, dan tarifnya satu motor
Rp 30 ribu.
Buyung menambahkan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa
ini hanya masyarakat banyak kerugian material dan peliharaan ternak banyak yang
hanyut di bawa air.
Sementara itu, Camat Menjalin Theotemus dikonfirmasi
membenarkan untuk wilayah Menjalin sudah merupakan setiap tahun langganan
banjir. Rumah penduduk yang terendam karena mereka memang di dataran
rendah. Ada tiga titik di wilayahnya
terendam banjir.
“Sekarang air mulai surut secara perlahan. Sekitar 300 lebih rumah yang terendam dan tidak ada
korban jiwa. Memang ada beberapa orang warga
yang mengungsi di tempat keluarganya,” info Theotemus.
Banjir yang merendam sebagian Kecamatan Menjalin karena
daerah setempat berada di daerah aliran sungai (DAS) Mempawah. Sehingga jika
curah hujan tinggi akan meluap hingga di permukaan badan jalan raya nasional.
“Pada kamis kendaraan
sudah bisa melintas di jalan raya, sehingga arus transportasi dari arah
Anjungan ke Bengkayang lancar. Di wilayah Menjalin banjir memang sejak dulu
sudah menjadi langganan bukan masalah
yang baru,” tambah Theotemus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar